Categories
Info Kesehatan

Bagaimana cara penanganan diabetes dalam kehamilan ?

Diabetes pada ibu hamil atau diabetes gestasional adalah diabetes yang pertama kali didiagnosis selama masa kehamilan. Jenis diabetes ini memengaruhi cara sel tubuh menggunakan glukosa. Diabetes gestasional dapat menyebabkan gula darah tinggi yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi dalam kandungan.Β 

Diabetes gestasional dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayinya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi cacat lahir, lahir mati, dan lahir prematur. Sementara risiko yang dapat dialami ibu dengan diabetes gestasional yaitu melahirkan secara caesar dan risiko bayi lahir terlalu besar atau obesitas atau memiliki diabetes tipe 2 di masa mendatang. 

πŸ“ŠFakta di Indonesia: Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 5–10% ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Angka ini cukup tinggi, sehingga penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.

Pengaruh Diabetes pada Ibu Hamil

Diabetes pada ibu hamil yang tidak dikelola dengan baik dan hati-hati dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Gula darah tinggi bisa menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi, termasuk kemungkinan besar membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan.

Risiko bagi Bayi

  • Berat lahir berlebihan (makrosomia) β†’ meningkatkan risiko lahir dengan operasi caesar.
  • Kelahiran prematur β†’ bayi bisa mengalami gangguan pernapasan.
  • Hipoglikemia setelah lahir β†’ kadar gula darah bayi bisa turun drastis.
  • Risiko obesitas & diabetes tipe 2 di kemudian hari.
  • Lahir mati (stillbirth) bila gula darah tidak terkontrol.

Risiko bagi Ibu

  • Tekanan darah tinggi & preeklamsia yang bisa membahayakan ibu dan bayi.
  • Kemungkinan persalinan caesar lebih tinggi.
  • Risiko diabetes tipe 2 di masa depan, bahkan setelah kehamilan berakhir.

Belum diketahui secara pasti penyebab beberapa ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Kemungkinan berat badan berlebih sebelum kehamilan menjadi salah satu faktor.

Biasanya, berbagai hormon di tubuh bekerja untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali. Tetapi selama kehamilan kadar hormon berubah, membuat tubuh lebih sulit memproses gula darah secara efisien. Inilah yang membuat gula darah ibu hamil naik.

Pentingnya Periksa ke Rumah Sakit

Diabetes gestasional bisa dikelola dengan baik bila terdeteksi sejak awal. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan rutin di rumah sakit, ibu hamil akan mendapatkan:

  • Deteksi dini risiko diabetes gestasional.
  • Edukasi pola hidup sehat selama hamil.
  • Penanganan medis cepat bila kadar gula darah tidak terkendali.

πŸ‘‰ Jangan menunggu gejala muncul. Segera lakukan pemeriksaan kehamilan di rumah sakit terdekat untuk menjaga kesehatan ibu dan buah hati.

Cara Menghadapi Dibetes pada Ibu Hamil

Meski jarang menimbulkan gejala, diabetes selama hamil tidak boleh dianggap sepele karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dihadapi dengan tepat agar tidak menimbulkan risiko bagi ibu hamil maupun janin.

Agar kehamilan tetap sehat, ada beberapa cara menghadapi diabetes pada ibu hamil, di antaranya:

This image has an empty alt attribute; its file name is image-6.png

1. Melakukan pemeriksaan gula darah

Ibu hamil yang terdiagnosis diabetes perlu memeriksakan kadar gula darah secara rutin setidaknya sebulan sekali. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah selama hamil, menilai keberhasilan terapi pengobatan, dan mencegah komplikasi.

2. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin

Selain pemeriksaan gula darah, ibu hamil yang menderita diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, termasuk USG, guna memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.

Selain itu, tes darah dan tes urine juga penting dilakukan guna mendeteksi komplikasi diabetes pada ibu hamil sejak dini.

3. Menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter

Dokter akan memberikan pengobatan kepada ibu hamil yang menderita diabetes, baik berupa suntik insulin atau obat minum antidiabetes. Pastikan ibu hamil menggunakan obat tersebut sesuai anjuran dokter.

Hal ini karena penggunaan obat yang tidak sesuai dosis atau tidak diminum pada waktu yang tepat dapat memicu masalah baru dan salah satunya adalah hipoglikemia, yaitu kadar gula darah menurun di bawah batas normal.

Kondisi kekurangan gula darah juga berbahaya. Jadi, apabila Bumil sedang dalam pengobatan diabetes, lalu mengalami pusing, mudah lapar, pucat, kesemutan, keringat dingin, lemas, bahkan pingsan, segeralah periksakan diri ke rumah sakit terdekat.

4. Menerapkan pola makan sehat

Ibu hamil dengan diabetes harus menerapkan pola makan sehat. Agar tidak salah dalam mengatur pola makan, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter terkait jadwal makan yang tepat dan makanan apa saja yang boleh dikonsumsi selama hamil.

Bumil biasanya disarankan untuk mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, daging, produk olahan susu tanpa lemak, kacang-kacangan, ikan, dan makanan yang mengandung asam folat. Sementara makanan atau minuman manis, seperti es krim, boba, minuman bersoda, atau martabak, sebaiknya dibatasi.

Selain itu, Bumil juga disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering, makan tepat waktu, dan tidak melewatkan sarapan, karena hal ini juga turut membantu dalam mengontrol kadar gula darah serta mencegah hipoglikemia.

5. Melakukan olahraga secara rutin

Setiap ibu hamil dengan kondisi sehat dianjurkan untuk tetap berolahraga setidaknya 30 menit setiap harinya, selama 5 hari dalam seminggu.

πŸ‘‰Namun, demi keamanan, Bumil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan Bumil.

Sumber : halodoc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *